Tuesday 30 October 2012

Bahan Ajar, Apakah ini pantas untuk anak Kita?

Sebagai orang tua yang menyekolahkan anaknya agar menjadi insan yang berpendidikan dan berakhlaq mulia sangat menyayangkan hadirnya buku pelajaran yang isinya menurut Kami tidak pantas bagi anak kelas 5 SD.  Buku yang Kami dapati memuat redaksi yang tidak pantas tersebut adalah Buku Cemara untuk Pendidikan jasmani, Olahraga dan Kesehatan.

Di Bab 5 tentang Budaya Hidup Sehat Kami mendapatkan redaksi tulisan yang sangat vulgar bagi anak kleas 5 SD menyangkut Alat Reproduksi. Yang menurut Kami redaksinya bisa tidak sedetail itu atau diganti saja. Kemudian dari cara membersihkannya juga dituliskan begitu detail dan kemungkinan Guru pun akan menjelaskan seperti yang di tulis, padahal untuk prakteknya bisa bekerjasama dengan orangtua anak bagaimana melakukannya.

Truss ada tulisan 'ciuman'. Kata2 ini tentu sangat membuat anak penasaran ingin tahu apa artinya. Dalam Bab itu juga ada tulisan yang dapat mengundang keingintahuan anak tentang arti tulisan yang Kami maksud (gambar porno, Video Porno dll) , dan jika jawaban tidak didapat di sekolah mereka akan mencari di luar. Syukur jika menanyakan kepada orangtua atau orang yang bertanggungjawab namun jika menanyakan ke orang 2 iseng maka jawabannya juga asal-asalan saja.

Menurut Kami, pihak Diknas harus :
  1. Berkoordinasi dengan DEPAG/MUI tentang isi buku yang akan di sebar ke Siswa apakah sudah pantas hal tersebut diajarkan kepada murid2 diusia tertentu. (Karena dulu Kami di SD tidak pernah mendapatkan tulisan begitu Vulgar Bahkan di SLTA juga tidak Kami alami)
  2. Sensitive atas Bahan Ajar
  3. Punya parameter yang jelas yang menyangkut moral dan akhlaq Penyusun Materi Bahan Ajar. Jangan sampai yang menyusun materi Akhlaqnya 0 besar.
  4. Menarik kembali Buku 2 yang sudah beredar
Kami sangat berharap hal2 seperti ini tidak dianggap sepele oleh Pihak DIKNAS dan Pemerintah sekalipun.



' Anak  akan menjadi nasrani, majusi atau Yahudi tergantung orangtuanya '

Saturday 27 October 2012

Kemana Hak Mereka...????

Sering Kita mendengar bahwa " Kita bangsa Indonesia ini adalah bangsa yang besar, memeiliki budaya gotong royong saling membantu".

Namun hari ini Kalimat itu munglin sudah tidak cocok lagi. Budaya saling membatu dan tolong menolong itu hanya berlaku untuk untuk masyarakat kecil dipedesaan sedangkan di perkotaan ?????
Dan di 'anut' oleh beberapa orang tokoh masyarakat yang nota bene adalah 'wakil rakyat'. Kenyataan ini dipertontonkan jelas di tayangan Televisi.

Bangunan Sekolah Dasar  banyak yang tidak layak pakai namun tetap saja di pergunakan karena sudah tidak ada pilihan lain, Kemudian Jarak tempuh kesekolah yang jauh juga kadang harus melintasi sungai dll. Ini keadaan yang sangat tidak Sehat bagi Dunia pendidikan Kita. Kita semua ingin putra putri kita belajar agar pintar tapi fasilitas belajar tidak menunjang. Ini baru dari Dunia pendidikan masih ada lagi kondisi di mana fasilitas kesehatan masyarakat yang sangat minim.

Kondisi ini bertolak belakang dengan biaya perjalanan Para 'Wakil Rakyat' keluar negeri dengan berbagai tujuan. Pertanyaannya adalah sejauh mana Kontribusi bagi kemajuan bangsa ini dengan biaya yang tidak kecil tersebut. 

Terlalu Ironis Tanah Air yang sangat Kaya Raya ini masih ada (bahkan banyak) masyaraktnya hidup dalam dalam kemiskinan dan ketidak layakan.

Monday 22 October 2012

Membangun rasa Peduli

'Hari ini sama dengan hari kemarin berarti Kita termasuk orang merugi, Hari ini lebih baik dari hari kemaren berarti kita termasuk orang beruntung, Hari ini lebih buruk dari hari kemaren berarti kita termasuk orang yang Merugi' (Al Hadits)

Perubahan adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari. Perubahan menjadi lebih buruk atau lebih baik itu adalah Pilihan. 

Dalam sebuah program salah satu Televisi swasta nasional yang mengetengahkan kelicikan pedagang kecil dalam proses pembuatan barang dagangannya. Dari tayangan - tayangan tersebut banyak Hal yang dapat kita jadikan Ilmu dan Hikmah. Tapi yang paling penting adalah perubahan kearah yang lebih baiklah yang harus di perjuangkan.

Sahabat2 mungkin juga sering menyaksikan program acara yang Saya maskud, 'Reportase Investigasi'. Sebagai contoh : a. bagaimana seorang pedagang menjual produk kecantikan (kosmetik) namun bahan2 yang di gunakan justru berakibat merusak kecantikan. b. Dagang Makanan dan minuman yang terbuat dari bahan yang tidak layak dikomsumsi manusia seperti Borak, Pewarna tekstil dll. Jika kita manusia menkonsumsi makanan tersebut akan merusak kesehatan bahkan mengakibatkan kematian.

Ada beberapa hal yang menjadi perhatian saya :
  1. Apa yang dipikirkan oleh produsen barang2 dagangan pada waktu dia meramu produknya dengan bahan2 yang berbahaya seperti itu?
  2. Mengapa mereka tega merusak orang lain untuk kepentingan pribadi
  3. Apa mereka tidak takut azab yang mereka dapatkan nanti?
  4. Setelah tayangan2 tersebut  apakah pihak Dinas Kesehatan sudah melakukan langkah2 strategis untuk menyelamatkan masyarakat dari produsen jahat tersebut?
  5. Dimana Pak Polisi yang betugas mencari tahu kejahatan yang terjadi dilingkungannya? koq bisa di kalahkann oleh Tim Wartawan Televisi hingga bsa menemukan sarang/ tempat produksi produk2 palsu tersebut. Bagaimana Tindaklanjutnya?
  6. Para Ulama Kita harus lebih Proaktif dan Peka lagi untuk memberikan pencerahan/ilmu agama yang lebih mendasar ttg Aqidah Akhlaq sehingga masyarakat ini makin paham yang salah dan yang benar. 
Mencari nafkah adalah satu cara untuk berubah jadi lebih baik dibandingkan hanya berdiam diri di rumah Namun dengan cara demikian apakah layak?

Semakin lama Kita membiarkan hal ini terjadi di sekitar kita akan makin terbiasa para Pelaku untuk berbuat kejahatan yang mungkin akan lebih besar dampaknya. Bagi Para pemegang kewenangan hendaknya lebih Respon dengan hal 2 yang terjadi di lingkungannya. 

"Perubahan tidak mungkin dilakukan sendiri"